10 adab murid kepada guru, yaitu:
1.
Murid
harus mempunyai iktikad, maksudnya murid tidak akan berhasil kecuali melalui
guru, jika murid akan pindah pada guru lain, hal itu menjadi sebab terhijabnya
atau terhalangnya nur hudayah guru, kecuali dapat izin dari guru.
2.
Harus
pasrah apa yang diridhoi guru, serta patuh kepada guru dan bersungguh-sungguh
ridho dan ikhlas hati karena Allah, tidak bisa berhasil kecuali taat dan patuh
pada guru.
3.
Apa
bila ada pertentangan atau beda pendapat keinginannya murid dengan guru, baik
semua masalah atau sebagian, maka murid harus meninggalkan keinginannya itu,
karena menentang guru sama saja menghilangkan barokah dan menjadi suul khotimah
(akhir yang tidak baik), kecuali guru memberi kebebasan pada murid.
4.
Harus
menjauhi apa yang tidak disukai guru dan ikut benci apa yang tidak disukai
guru.
5.
Jangan
sekali-kali menerjemahkan mimpi atau lambang-lambang, lebih baik ditanyakan
guru terlebih dahulu, tetapi jangan sekali-kali bertanya tentang jawabannya dan
lebih baik menunggu jawabannya lain hari, dan apabila tidak ada jawaban lebih
baik diam saja, jika guru tidak memberi jawaban itu adalah hikmahnya dan
apabila murid disuruh guru untuk menerangkan sesuatu, maka murid harus
cepat-cepat menjawab secukupnya saja, jangan bertele-tele atau banyak bicara.
6.
Berbicara
pelan didepan majelis atau dalam rumah guru, dan jangan sekali-sekali banyak
bicara atau tanya jawab kepada guru, karena dapat terhijabnya atau tertutupnya
nur hidayah dan itu tidak termasuk adab yang baik.
7.
Apabila
hendak kerumah guru jangan sampai tiba-tiba, lebih baik bertanya atau memberi
tahu terlebih dahulu kepada guru, dan jangan kerumah guru apabila guru masih
beristirahat, dan apabila kerumah guru bilang seperlunya saja, dan apabila guru
menyuruh pulang nanti saja, murid harus mengikuti perintah guru.
8.
Jangan
sekali-sekali menyembunyikan sesuatu hal kepada guru, dan apabila kita
dibilangi (didawuhi) jangan sekali-sekali ditambah atau dikurangi sedikitpun
karena itu ada barokahnya.
9.
Murid
tidak boleh merubah perkataan gurunya kepada orang lain, dan tidak boleh
disampaikan kepada orang lain, apabila tidak ada izin dari guru.
10.
Tidak
boleh berprasangka jelek kepada guru dan tidak boleh membicarakan kesalahannya
guru, murid tidak boleh kecewa sama guru, jika keinginannya tidak dipenuhi,
karena kalau guru itu mencegah, itu pasti ada hikmahnya, dan jika disuruh guru,
maka cepat-cepat segera melakukannya meskipun itu berat. Dan jika murid ada
kebutuhan dengan guru, jangan sekali-sekali menitipkan surat pada orang lain,
lebih baik datang kerumah guru langsung dan bilang baik-baik kalau guru disuruh
kerumah murid, dan jangan sekali-sekali memaksa, lebih baik minta kelonggaran.
Jika guru tidak bisa datang jasmaninya, yang penting dapat doa restunya guru,
dan jangan sekali-sekali bilang kalau pak kiai itu guru saya tetapi sekarang
tidak guru saya karena sudah tidak mengajar saya. Murid harus menyukai guru dan
keluarganya, karena putra putrinya guru itu seperti keluarga sendiri, karena
guru itu bapak rohaninya seorang murid, dan bapak kandungnya adalah bapak
jasmaninya murid.
Dan
apabila seorang santri atau murid dapat memahami dan mengamalkan adab atau
tatakrama yang ada diatas ini (dan ilmu-ilmu yang ada didalamnya), maka bisa
tambah makrifatnya, mahabah dan barokah, serta mendapatkan khusnul khotimah
(akhir yang baik).